
Kalau mendengar cerita misteri atau detektif, pasti teringat Agatha Christie. Dialah penulis cerita detektif dan misteri paling mashur di dunia. Dia telah menulis lebih dari 80 novel. Buku-bukunya dalam bahasa Inggris telah terjual lebih dari satu miliar eksemplar. Selain itu, ada satu miliar eksemplar lagi yang dilahap para pengemarnya dalam 45 bahasa asing.
Karier kepenulisanya panjang membuat tokoh detektif rekaannya Hercule Poirot begitu hidup di hati penggemarnya. Poirot adalah detektif Belgia yang muncul dalam 33 novelnya. Selain Poirot ada lagi tokoh Miss Marple yang acap muncul dalam novel-novelnya.
Novelnya yang terkenal antara lain: Murder on the Orient Express, Murder in Mesopotamia, dan Hercule Poirot’s Christmas. Novel itu telah diindonesiakan menjadi Pembunuhan di Atas Orient Express, Pembunuhan di Mesopotamia, dan Pembunuhan di Malam Natal.
Novel- novel detektif dan misterinya sejati merupakan pengembangan dari pengalamannya selama ini. Dalam novelnya, Christie banyak bercerita perihal pembunuhan yang menggunakan racun. Ya, dia memang tahu persis mengenai itu. Christie pernah bekerja sebagai apoteker dalam Perang Dunia I. Lalu, banyaknya cerita yang berlatar Timur Tengah dalam novelnya, itu karena dia memang pernah melakukan perjalanan ke Timur Tengah dengan suaminya yang terakhir. Suaminya itu arkeolog bernama Sir Max Mallowan.
Lahir di Torquay, Devon, pada 15 september 1890, dia memiliki seorang putri bernama Rosalind Hicks dari pernikahannya dengan Kolonel Archibal Christie. Nah,nama Christie yang disandangnya berasal dari suami pertamanya ini. Dia terlahir dengan nama Agatha Miller.
Lima tahun sebelum kematiannya, dia mendapat gelar “Dame Commander of the British Empire“. Dia meninggal pada 15 September 1976 dalam usia 85 tahun.
Membaca riwayat Agatha Christie ada pelajaran berharga yang bisa kita petik. Ternyata pengalaman kita bisa menjadi baku yang menarik bagi cerita yang akan kita tulis. Begitu Bro.
Baca juga:
- Sidney Sheldon, Penulis Skrip yang Menulis Novel
- Inilah Rahasia Sukses Agatha Christie dalam Menulis
- Setiap Orang Punya Porsi Masing-Masing, Begitupun Kata
- Makin Menonjol Karakternya dengan Pasangan yang Tepat
- Mark Twain si Novelis dan Jurnalis yang Humoris
Pingback:Kenapa, sih, Harus Miring, Enggak Enak Tahu - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Jangan Kuno, EYD Sudah Enggak Zaman - Tri Adi Sarwoko
Pingback:John Grisham: Menulislah Mengikuti Sang Karakter - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Ernest Hemingway, Novelis Perkasa yang Menyerah pada Penyakitnya - Tri Adi Sarwoko
Pingback:6 Keajaiban Formula Menulis Mark Twain - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Inilah 5 Saran Terbaik JK Rowling bagi Penulis - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Inilah Rahasia Sukses Agatha Christie dalam Menulis - Tri Adi Sarwoko