
Memang Warren Buffett bisa menulis ya? Teman saya terheran-heran. Ya, saya memaklumi. Pasalnya selama ini kita hanya mengenal Buffet sebagai mahagurunya investasi. Bagaimana cara orang terkaya ke-4 dunia itu menulis?
Setiap tahun, Warren Buffett selalu menulis surat kepada pemegang saham Berkshire Hathaway. Ini adalah publikasi bisnis paling ditunggu saban tahunnya. Pertanggungjawaban Buffett itu mudah dibaca dan menyenangkan. Bila dibandingkan, Buffett setara dengan Carl Sagan untuk astronomi dan Albert Einstein; membuat ide-ide rumit mudah dimengerti.
Menerjemahkan materi yang rumit ke dalam bahasa yang sederhana tidak akan merendahkan materi yang akan disampaikan. Hanya orang bodoh yang membuat sesuatu yang mudah terdengar sulit. Dibutuhkan seorang penulis yang cerdas untuk membuat sesuatu yang kompleks menjadi mudah dipahami. Buffett mencapai tujuan itu.
Saya melihat teman saya itu, mengangguk-angguk. Hebat ya Warren Buffett. Sudah diam dulu. Pelajaran apa yang bisa kita pelajari dari surat Buffett?
1. Buatlah tulisan menjadi lebih personal.
Tulisan harus terdengar seperti komunikasi antarmanusia. Tulisan akan lebih berdampak besar jika kita lebih sedikit fokus pada diri sendiri dan lebih pada apa yang ingin dipelajari audiens. Kita akan mencapai tujuan itu jika menulis dengan gaya percakapan. Dengan gaya percakapan hanya ada sedikit hambatan antara kita dan audiens.

Pertama, gunakan kata ganti orang. Pada awal suratnya tahun 2016, menurut Jay Sulivan di Forbes.com, Buffett mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab di Berkshire—dia dan Charlie Munger (orang kepercayaan Warren Buffett di Berkshire Hattaway). Jelas kepada siapa “kami” dalam surat itu merujuk. Suratnya ditulis sebagai orang pertama, menyebut dirinya dan timnya sebagai “aku” dan “kita.” Lebih penting lagi, ia berbicara kepada pembaca secara langsung. Dia merujuk pada kata “kamu,” “milikmu,” atau “milikmu,” lebih dari 100 kali.
Kedua, gunakan pertanyaan retoris. Bisakah pertanyaan retoris membantu? Benar. Baik dalam presentasi maupun dalam tulisan, pertanyaan retoris menciptakan ilusi dialog. Audiens mendengar kita merespons pertanyaan. Dengan demikian, kita melibatkan audiens. Enam kali dalam suratnya itu, Buffett menggunakan pertanyaan retoris untuk menghubungkan kembali pembicaraan dengan pembaca.
2. Tulislah seperti cara kita berbicara.
Kita semua memiliki gaya yang berbeda. Cara bertutur saya tentu saja berbeda dengan gaya Warren Buffett. Jadilah diri sendiri. Kamu adalah kamu. Jangan mencoba menjadi dia, itu tidak akan berhasil. Gaya penulisan Buffett yang menarik dan blak-blakan adalah konsisten dengan kepribadiannya. Jika pernah melihatnya diwawancarai, kita akan mengenali nada positif, suara yang menarik dan olok-olok cerdas sebagai Buffett murni. Nah, suara itu dapat “terdengar” dalam tulisannya.
3. Tetap sederhana.
Microsoft Word memberikan penilaian readability ‘keterbacaan’ untuk semua dokumen. Caranya, setelah menjalankan pemeriksaan ejaan pada dokumen, kita dapat melihat beberapa statistik dasar tentang tulisan kita itu. Ini mungkin membuka mata kita.

Berdasarkan statistik keterbacaan di Word, surat Warren Buffett 2016 ditulis antara tingkat membaca kelas sembilan dan 10. Itu berarti bahwa siswa kelas 10 biasa dapat membaca paragraf apa pun dalam surat Buffett dan memahami artinya. Dia membuatnya mudah untuk memahami ide-ide kompleks.
Sekali lagi berdasarkan statistik keterbacaan, huruf Buffett rata-rata 4,9 karakter per kata. Itu berarti ringkasan kinerja Berkshire di 2016 tidak lain adalah kumpulan kata-kata empat huruf. Dia tidak terlalu rumit. Lebih jauh, begitu kalimat melebihi 17 kata, pembaca akan berjuang untuk memahami konsep dengan mudah. Rata-rata panjang kalimat Buffett: 13,5 kata.
Teman saya ternganga dengan mulut terbuka. Hati-hati ada lalat. Dia menutup mulutnya. Cengengesan, dan bertanya perihal tingkat keterbacaan. Ya, untuk nomor 3, itu agaknya hanya berlaku dalam bahasa Inggris. Ah, itu sih bukan masalah, kata teman saya itu. Yang terpenting, dia ingin bisa menulis yang bisa dipahami semua orang. Membuat sesuatu yang rumit menjadi sederhana. Saya mengacungkan jempol. Semangat menulis.
Lihat juga:
- Awalnya Kata itu Jomblo
- Sebelum Menulis, Enggak Salah dong Melihat Historis Katanya
- Menulis dengan Kekayaan Bahasa Indonesia
- Warren Buffett Pernah Menulis Buku?
- Elon Musk Menulis agar Menghindari Penggunaan Dua Kata Ini
- Jeff Bezos Memerlukan Waktu Berhari-hari untuk Menulis Memo
- Ernest Hemingway, Novelis Perkasa yang Menyerah pada Penyakitnya
Pingback:Jeff Bezos Memerlukan Waktu Berhari-hari untuk Menulis Memo | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Rahasia “Six Pager” Jeff Bezos | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Ernest Hemingway, Novelis Perkasa yang Menyerah pada Penyakitnya | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Menulis Puisi Lebih Menyehatkan Jiwa | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Inilah 5 Saran Terbaik JK Rowling bagi Penulis | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Menulis Dapat Memperpanjang Usia | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Elon Musk Menulis agar Menghindari Penggunaan Dua Kata Ini | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Menulis Semudah Bicara? | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Warren Buffett Pernah Menulis Buku? | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Asesor Penulis dan Virus Corona | Tri Adi Sarwoko
Yoour mode of deescribing all in this piece of writing is in fact pleasant, all be capable of simply be
aware of it, Thanks a lot.
Hello! Do you use Twitter? I’d like to follow you if that wohld
bbe okay. I’m definitely enjoying yiur blog and look forward too neww articles.
Heplo everyone, it’smy first viisit at thiis website, and piece of writing is
genuinely fruitful designed for me, keep up posting such articles or reviews.
Hello everyone, it’s mmy first visit at this website, and piece of writing is genuinely fruitful
designed for me, keep up posting such articles or
reviews.
Howdy! I could have sworn I’ve bee to
this blog before but after browsing through some of the ppost
I realized it’s new to me. Nonetheless, I’m definitely delighted I found it and
I’ll be bookmaring aand checking back frequently!
Hello There. I found your blog using google. This is an extremely well
written article. I’ll make sure to bookmark it and return to read more of your useful information. Thanks for
the post. I’ll certainly return.
Great delivery. Great arguments. Keepp uup the amazing spirit.
What’s up, after reading this awesome post i am as well delighted to share my
experience here with friends.
Pretty! This has been aan extremely wonderful post.
Thanks for providing this info.