
Dalam menulis tentu saja kita tidak boleh fanatik. Karena ingin agar subjek atau aktor terlihat aksinya, kita hanya akan menggunakan kalimat aktif saja. Bro, menulis dengan kalimat aktif atau pasif itu tergantung kebutuhan. Biarpun ada juga beberapa aturan yang harus kita cermati.
Jika dalam kalimat aktif, aksi aktor terlihat jelas. Karena itu, para coach menulis selalu menekankan bahwa kalimat aktif lebih kuat karena menunjukkan apa yang dilakukan subjek atawa aktor. Namun, apakah kalimat pasif diharamkan? Tentu saja tidak, hanya kita perlu hati-hati.
Kalimat pasif tetap diperlukan untuk menekankan apa yang dilakukan aktor. Bila dalam kalimat aktif aktor melakukan aktivitas, dalam kalimat pasif aktivitas aktor terhadap objek diberi tekanan. Misalnya:
(1) Warren Buffett tidak pernah menulis buku
Dalam kalimat pasif aktivitas menulis itu lebih ditekankan, menjadi
(2) Buku tidak pernah ditulis Warren Buffett
Memang, berbicara perihal penekanan terhadap sesuatu yang dianggap penting, kita bisa juga menggunakan kalimat inversi. Misalnya kalimat (1) dibuat menjadi:
(3) Tidak pernah menulis Warren Buffett
Apalagi fungsi kalimat pasif? Menyembunyikan aktor. Misalnya:
(4) Setelah Aliansi Masyarakat Bersatu memperjuangkan keadilan. Akhirnya, peraturan tersebut disahkan.
Nama yang mengesahkan peraturan disembunyikan atau tidak muncul. Tentu saja kita bisa menduga bahwa yang mengesahkan bisa pemerintah, DPRD, atau DPR. Tidak jelas. Agar jelas, kita bisa mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat aktif. Silakan lihat artikel terdahulu.
Nah, begitu deh Bro. Tidak usah terlalu kaku nanti beku. Maksudnya mau pakai kalimat apa pun terserah saja yang penting hati-hati . Kita selalu berharap tulisan kita enak dibaca dan tidak membingungkan. Namun, sudah benarkah data yang kita gunakan. Itu juga perlu diperhatikan. Setuju kan Bro. Salam.
Baca juga:
- Menulis dengan Kekayaan Bahasa Indonesia
- Aku, Ibu, dan Seekor kucing
- Jangan Cuma Data dan Fakta, Kata pun Harus Akurat
- Warren Buffett Pernah Menulis Buku?
- Biar Aksi Sang Aktor Terlihat, Menulislah dalam Kalimat Aktif
- Lucu itu Soal Lurus dan Mencong
Pingback:Biar Aksi Sang Aktor Terlihat, Menulislah dalam Kalimat Aktif | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Sepakat yang Mana: Penghobi atau Pehobi? | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Rahasia “Six Pager” Jeff Bezos | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Musim Penghujan Ada Pengrusakan | Tri Adi Sarwoko
Pingback:Tersenyumlah sebelum Menulis | Tri Adi Sarwoko