Berapa banyak kata yang harus kita tulis dalam sebuah tulisan. Ada yang mengatakan tidak ada standarnya. Banyaknya kata adalah ukuran produktivitas kita. Kendati begitu, ternyata banyaknya kata ada ukurannya. Tidak percaya? Kita lihat saja.
Kalimat yang baik, menurut wordcounter.net, rata-rata memiliki 15 hingga 20 kata. Sebuah kalimat sederhana dan pendek tentunya akan membantu lebih banyak orang untuk memahami isi kalimat. Kendati begitu, janganlah menggunakan kalimat yang seragam. Panjang pendeknya kalimat membentuk irama. Jika kalimat yang kita buat semuanya pendek akan membuat capek pembaca dan monoton.
Kalimat yang panjang bukan berarti tidak bisa dipahami, namun pemahaman pembaca acap menurun menghadapi kalimat tersebut. Orang-orang yang sibuk selalu berharap membaca kalimat yang tidak terlalu panjang agar begitu membaca sekilas sudah paham maksudnya. Dengan membuat kalimat lebih sederhana dan tidak terlalu panjang, ini menunjukkan bahwa kita menghargai waktu pembaca.
Lalu, berapa jumlah kata yang selayaknya dimiliki sebuah paragraf. Masih menurut situs yang sama, paragraf biasanya terdiri dari 100 hingga 200 kata, yaitu sekitar enam hingga delapan kalimat. Namun, semuanya tergantung pada ide atau gagasan. Jadi, paragraf bisa cukup panjang. Namun, kita harus berpegang pada ide per paragraf untuk menghindari membuat paragraf yang sangat panjang. Jika ada ide baru, sebaiknya buatlah sebuah paragraf baru.
Nah, kalau esai sederhana harus terdiri dari berapa paragraf? Esai standar minimal terdiri dari tiga hingga lima. Namun, ini hanyalah saran, Anda tidak perlu berpegang teguh pada saran tersebut. Tidak ada gunanya berpegang pada aturan yang sangat membatasi ini.
Begitulah, aturan ini hanya sebuah saran agar kita dapat menulis minimal sesuai dengan standar. Bila kita dapat menulis lebih baik, ya, tinggalkan saja aturan itu. Toh, tujuan kita memang dapat menulis dengan baik. Salam.
Baca juga:
- Inilah Modal Terakhir Seorang Komedian
- Humor itu cuma Permainan Kata
- Cinta Sejati itu Bernama Paragraf
- Satu Kata Bisa Bikin Suami Meninggal karena Makan Kerupuk
- Setiap Orang Punya Porsi Masing-Masing, Begitupun Kata
Pingback:Setiap Orang Punya Porsi Masing-Masing, Begitupun Kata - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Tertawa Sendiri Dulu, Baru Ditertawakan - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Inilah Rahasia Sukses Agatha Christie dalam Menulis - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Kenapa, sih, Harus Miring, Enggak Enak Tahu - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Satu Kata Bisa Bikin Suami Meninggal karena Makan Kerupuk - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Cinta Sejati itu Bernama Paragraf - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Humor itu cuma Permainan Kata - Tri Adi Sarwoko