Tahu tidak, ternyata joke yang kita buat, baik itu oleh orang awam atau yang berprofesi dalam bidang lucu-melucu, menurut Mel Helitzer, profesor pengajar penulisan humor di Ohio University, merupakan permainan kata alias POW (play on words).
Helitzer dalam bukunya yang bertajuk Comedy Writing Secrets menuturkan bahwa humor hampir didominasi oleh joke model ini. “More than 50 percent of all humour is based on plays on words (POWs),” ujar Helitzer (2005:61). Permainan kata itu dengan memanfaatkan potensi bahasa seperti asosiasi atau perbandingan, sinonim, antonim, dan sebagainya.
Mari kita lihat joke berikut.
- Kamu tumben jatuh cinta, biasanya juga jatuh Dari pohon.
- Dalam bisnis yang dipentingkan adalah untung. Kalau Untung susah didapat, kita cari Donal saja.
- Seorang wanita pekerja kesal dengan teman-teman prianya yang selalu membicarakan hal-hal yang tidak jelas.
- Pekerja: Perusahaan kita minggu depan mau ditutup. Begitu kabar burungnya.
- Wanita: Kenapa sih kalian selalu ngomongin kabar burung?
- Pekerja: Iyalah, karena kita lelaki. Masak kita harus ngomongin kabar kandang burung.
Terbukti bukan, kelucuan terbangun dari ketidakselarasan. Dalam joke pertama, jatuh cinta dibandingkan dengan jatuh dari pohon, yang tentu saja tidak selaras. Jatuh dalam jatuh cinta dalam hubungannya dengan asmara, jatuh di sini bermakna menjadi cinta. Adapun jatuh yang kedua bermakna leksikal atau sesungguhnya. Dalam joke tersebut ada hubungan ambiguitas.
Begitu pula dengan joke kedua. Untung yang berarti laba, tiba-tiba dibandingkan dengan Untung yang merupakan karakter kartun bebek yang sepupuan dengan Donald. Dalam joke ketiga set-up kabar burung dibandingkan dengan kandang burung yang masing-masing memiliki asosiasi yang berbeda.
Begitulah, untuk menulis komedi kita memang harus agak memeras otak agar joke yang kita buat tidak garing seperti keripik. Mudah-mudahan dengan memahami bahwa joke kebanyakan adalah permainan kata, kita makin asyik mengotak-atik kata secara kreatif. Salam.
Baca juga:
- Boleh dong, dalam Kalimat Memakai deh, ya, lo, kok
- Satu Kata Bisa Bikin Suami Meninggal karena Makan Kerupuk
- Yang Asing, ya, Tetap Harus Melekat
- How Big is Your Size? Lihat Saja di Tulisanku
- Setiap Orang Punya Porsi Masing-Masing, Begitupun Kata
- Tertawa Sendiri Dulu, Baru Ditertawakan
Pingback:Cinta Sejati itu Bernama Paragraf - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Satu Kata Bisa Bikin Suami Meninggal karena Makan Kerupuk - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Setiap Orang Punya Porsi Masing-Masing, Begitupun Kata - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Inilah Modal Terakhir Seorang Komedian - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Yang Asing, ya, Tetap Harus Melekat - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Boleh dong, dalam Kalimat Memakai deh, ya, lo, kok - Tri Adi Sarwoko
Pingback:Dari Judul Bisa Kulihat Isinya - Tri Adi Sarwoko